Pertemuan MGMP : "Pembelajaran Berbasis AI dan Pembelajaran Berdiferensiasi"

MGMP Sejarah Kota Semarang mengadakan agenda pertemuan rutin pada Kamis, 26 Oktober 2023 dengan agenda "Sosialisasi Pembelajaran Berbasis AI dan Pembelajaran Berdiferensiasi Pada Mata Pelajaran Sejarah" yang bertempat di Aula SMAN 1 Semarang. Pertemuan ini ditujukan untuk memperkenalkan guru terhadap pembelajaran digital terkini serta implementasi kurikulum baru terhadap pembelajaran sejarah pada materi berdiferensiasi.

Pada sesi pembukaan, Bapak Khoiri selaku ketua MGMP Sejarah Kota Semarang mengajak untuk bersama - sama menyemangati guru untuk lebih aktif dalam kegiatan MGMP serta memiliki inisiatif mengembangkan pembelajaran yang relevan sesuai kurikulum. Bapak Wiyanto dari SMA Karangturi sekaligus sekertaris AGSI Jawa Tengah dan ketua AGSI Kota Semarang memberikan informasi terbaru terkait gerakan AGSI yang ingin memperjuangkan kepentingan guru sejarah dalam Kurikulum Merdeka. Dalam penjelasannya, Bapak Wiyanto menjelaskan bahwa antara AGSI dan MGMP harus bersinergi dengan baik sehingga akan tercipta saling kerjasama yang positif diantara keduanya.

Materi Pembelajaran Berbasis AI diisi oleh Rahmad Ardiansyah dari guru sejarah SMAN 13 Semarang. Dalam paparan tentang pembelajaran AI disebutkan pentingnya belajar teknologi terbaru untuk mengimbangi kemajuan zaman yang saat ini dipergunakan para siswa. Pembelajaran berbasis AI yang dijelaskan adalah Chatgpt, Chatpdf, AR dan VR. Pada sesi tanya jawab dapat disimpulkan bahwa adanya kesenjangan teknologi terutama bagi guru sejarah senior untuk mengimbangi teknologi terbaru saat ini. Maka MGMP Sejarah Kota Semarang hadir sebagai media untuk saling memahami pembelajaran digital terutama pemanfaatan dalam dunia pendidikan.

Materi pembelajaran berdiferensiasi diisi oleh Slamet Wahidin dari SMAN 2 Semarang. Dalam paparannya dijelaskan sangat penting bagi guru untuk memahami karakteristik siswa agar pembelajaran relevan kondisi siswa saat ini. Menurut bapak Wahidin, sebenarnya pembelajaran berdiferensiasi sudah dilaksanakan tanpa disadari. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertebal pada beberapa sisi seperti melakukan asesmen diagnostik kognitif dan non kognitif, memahami karakteristik siswa, melakukan diferensiasi konten serta memahami karakteristik materi untuk selanjutnya mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Pada sesi tanya jawab terlihat antusias guru dalam pemahaman berdiferensiasi pada materi sejarah. Dapat disimpulkan bahwa pemahaman guru sudah ada terkait pembeljaran sejarah. Sesi pertemuan MGMP ditutup dengan dokumentasi bersama.

Dokumentasi