Perlawanan Terhadap Jepang di Berbagai Daerah
1. Perlawanan Rakyat Aceh
![]() |
Gambar 1. Tengku Abdul Jalil
Sumber : status Aceh |
2. Perlawanan Rakyat Desa Sukamanah di Tasikmalaya
![]() |
Gambar 2. Ilustrasi perlawanan santri pondok pesantren di desa sukamanah Sumber : jabar inews |
![]() |
Gambar 3 . Ilustrasi K.H Zaenal Mustafa |
Perlawanan terhadap Jepang di Tasikmalaya di pimpin oleh K.H Zaenal Mustafa, perlawanan tersebut terjadi pada 25 Februari 1944, pemicu terjadinya perlawanan diawali adanya penolakan santri-santri Pondok pesantren Sukamanah Singaprna pimpinan K.H Zaenal Mustafa untuk melakukan kebiasaan seinkerei, yaitu memberikan penghormatan pada kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan kearah bendera Jepang yangberlambang matahari terbit. Bendera Hinomari mempunya lambang matahari yang harus dihormati. Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk perbuatan syirik yaitu menyekutuak tuhan selain karena alasan itu kemudian ditambah dengan penderitaan rakyat akibat romusa maka mendorong K.H Zaenal Mustafa beserta para santri dan pengikutnya melakukan perlawanan terhadap pemerintah pendudukan Jepang , karena kekuatan tidak seimbang maka perlawanan pun berhasil dipatahkan oleh pihak Jepang , pengikut K.H zaenal Mustafa banyak yang tertangkat dan kemudian di hukum mati sementara K.H Zaenal Mustafa tertangkat pada 25 oktober 1944 bersama pengikutnya dan dihukum mati.
Baca Juga : Dampak Penjajahan Jepang di Indonesia
3. Perlawanan Peta di Blitar
![]() |
Gambar 5. Ilustrasi Supriyadi |
Pembela Tanah Air (PETA) adalah organisasi militer yang di buat Jepang pada tahun 1943 yang bertujuan untuk menghadapi perang Asia Timur Raya dari serangan blok sekutu. Peta melakukan perlawanan dipicu kejadian usai Latihan militer anggota daidan Blitar baru pulang Latihan tiba-tiba mereka mendengar jeritan para petani. Petani dipaksa menjual padinya kepada kumiai (organisasi pembeli padi) melebihi jatah yang di tentukan,hal itu mengakibatkan padi untuk kebutuhan keluarganya sendiri tak cukup dan mereka terancam kelaparan. Para Tentara PETA juga mendengar Jepang telah memerintahkan pembelian telur besar-besaran dengan harga murah untuk para tantara PETA. Padahal mereka sendiri tidak pernah mendapatkan jatah telur. Kekecewaan tentara PETA makin menjadi-jadi Ketika mereka ditugasi mengawas pekerjaan romusa membangun kubu di Pantai Selatan , para romusa kerja dari dini hari hingga sore hari tanpa makan dan tanpa upah penderitaan rakyat memunculkan rasa nasionalisme dan keprihatinan dari para tentara PETA, Atas Prakarsa dari pimpinan komandan peleton bernama Supriyadi pada tanggal 14 Februari 1945 memimpin perlawanan terhadap pemerintahan Jepang , perlawanan rakyat Bersama PETA ini termasuk perlawanan yang esar dalam sejarah pemerintahan Jepang walaupun perlawanan ini dapat dipatahkan oleh Jepang dan para pemimpinnya ditangkap dan dihukum mati . Pemberontakan PETA membangkitkan semangat bangsa Indonesia untuk segera melepaskan diri dari penindasan dan penjajahan Jepang Supriyadi sendiri setelah perlawanannya dipatahkan tidak diketahui lagi dimana keberadaannya.
Ditulis oleh : Indah Wahyu Nurani, S.Pd.Gr
Gabung dalam percakapan