Pertempuran Margarana

Bali adalah pulau dengan sejuta keindahan namun di bali itu, ada kisah heroic dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai beserta pasukannya yang di kenal sebagai Ciung Wanara melakukan pertempuran secara puputan hingga jiwa dan raga terpisa. Untuk mengenang peristiwa ini di bangunlah Taman Pujaan Bangsa Margarana.

(Sumber : https://radarbali.jawapos.com/wp-content/uploads/2020/11/tpbm-margarana-bakal-bangun-diorama-pertempuran-puputan-margarana_m_226080.jpg)


Pertempuran Margarana adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 20 November 1946 di Bali, Indonesia. Peristiwa ini terjadi saat masa perjuangan Indonesia melawan kolonialisme Belanda.

Pada saat itu, pasukan Indonesia di bawah pimpinan Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai melakukan perlawanan terhadap serangan pasukan Belanda yang ingin merebut kendali atas Bali. Pertempuran ini berlangsung di desa Margarana, Kabupaten Tabanan, Bali.

Meskipun pasukan Indonesia sangat kalah jumlah dan persenjataan, namun mereka tetap berjuang dengan gigih dan rela mengorbankan nyawa demi membela kemerdekaan Indonesia. Akhirnya, pertempuran tersebut memakan korban sekitar 96 prajurit Indonesia yang gugur, termasuk Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai. 


Pertempuran Margarana menjadi simbol perjuangan dan semangat juang para pejuang Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dan meraih kemerdekaan yang sebenarnya. Peristiwa ini juga dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam sejarah perjuangan Indonesia untuk merdeka dari penjajahan Belanda.

Hari ini, lokasi pertempuran di Margarana dijadikan sebagai taman peringatan sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang gugur dalam peristiwa tersebut. Setiap tanggal 20 November, Indonesia memperingati Hari Pahlawan Nasional untuk menghargai jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Untuk lebih jelas bagaimana Puputan Margarana di Bali tahun 1945 silahkan menonton video berikut


 Penulis : Rifa Irwan Sani, S.Pd., Gr.