Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam yang pertama di Indonesia. Kerajaan ini terletak di Pantai Utara Aceh.

a. Sumber Sejarah

Sumber–sumber sejarah yang dapat dipakai untuk mempelajari sejarah Samudra Pasai adalah sebagai berikut :

  1. Inskripsi (tulisan) pada nisan makam Sultan Malik Al Saleh.
  2. Berita - berita asing dari Marcopolo dan Ibnu Battutah. 
  3. Hikayat Raja-raja Pasai

Sumber : gramedia.com
b. Kehidupan Politik

Kerajaan Samudra Pasai dibangun oleh Marah Silu atau Merah Selu yang masuk Islam berkat pertemuannya dengan Syeh Ismail, seorang utusan Syarif Mekah. Marah Silu kemudian dinobatkan menjadi sultan (raja) dengan gelar Sultan Malik as Saleh. Beliau berhasil mempersatukan Samudra dan Pasai. Samudra Pasai berkembang dengan cepat menjadi pusat perdagangan dan pusat studi Islam yang ramai.

Samudra Pasai berkembang pesat menjadi pusat perdagangan dan pusat studi Islam yang ramai. Samudra Pasai setelah pertahanannya kuat segera meluaskan kekuasaan ke daerah pedalaman. Dalam rangka Islamisasi, Sultan Malik as Saleh menikah dengan putri Raja Perlak. Sultan Malik as Salek wafat pada tahun 1297 dan dimakamkan di Kampung Samudera Mukim Blang Me dengan nisan berciri Islam.

Sultan Pasai kemudian diteruskan oleh putranya, Sultan Malik at Thahir. Ibukota kerajaan pernah dipindahkan ke Lhokseumawe. Pemegang kekuasaan Samudra Pasai selanjutnya adalah Sultan Ahmad Parumadal Perumal. Pada masa pemerintahanya, Samudra Pasai sudah menjalin hubungan dengan kesultanan Delhi (India). Buktinya Ketika Muhammad Tughluq dari India pada tahun 1345 mengirimkan utusan yang bernama Ibn Battuta ke Cina, utusan tersebut sempat singgah dahulu di Samudra Pasai. Sekembalinya dari Cina (1346), Ibn Battuta singgah lagi dan diterima baik oleh Sultan Ahmad Perumadal Perumal.

c. Kehidupan Ekonomi dan Sosial

Kehidupan sosial masyarakat lebih maju, bidang perdagangan dan pelayaran juga bertambah maju. Kerajaan Samudra Pasai sangat dipengaruhi oleh Islam sehingga sering disebut sebagai serambi Mekah. Letak geografis di tepi Selat Malaka sangat strategis, karena merupakan merupakan jalur perdagangan yang menghubungkan antara dunia barat dan dunia timur. Samudra Pasai mempersiapkan bandar-bandar yang digunkaan untuk hal-hal berikut :

  1. Menambah perbekalan untuk pelayaran selanjutnya 
  2. Mengurus soal-soal atau masalah-masalah perkapalan 
  3. Mengumpulkan barang dagangan yang akan dikirim ke luar negeri 
  4. Menyimpan barang-barang dagangan sebelum diantar ke beberapa daerah di Indonesia

Penulis : Lestari Pujihastuti, SH.