Bandung Lautan Api
Kisah heroic seorang pemuda bernama Muhammad Toha dari jawa barat memberikan motivasi bagi kita untuk berjunagn dan berkorban unutk bangsa dan negara Indonesia. Perjuangan yang di lakukan oleh beliau menjadi semangat dan motivasi melawan penjajah saat itu.. kini kalian bisa mencontoh perjuangan beliau dalam mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia…
Bandung Lautan Api adalah sebuah peristiwa yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946 di kota Bandung, Indonesia. Peristiwa ini terjadi saat masa perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda yang berusaha merebut kembali kendali atas wilayah Indonesia.Peristiwa tersebut di kenang sebagai Bandung Lautan Api.
Kedatangan pasukan Belanda yang melakukan serangan udara terhadap kota Bandung dan membombardir wilayah perkotaan dengan bom yang menyebabkan kebakaran besar-besaran. Kebakaran tersebut kemudian meluas dan merembet ke seluruh kota Bandung, sehingga menyebabkan kerusakan yang sangat parah pada bangunan-bangunan dan kawasan permukiman di kota tersebut. Hal tersebut membuat rakyat menjadi tidak aman. Akhirnya, di ambilah keputusan untuk mempertahankan wilayah dari pada dia ambil oleh penjajah.
(Sumber : https://akcdn.detik.net.id/visual/2021/08/13/monumen-bandung-lautan-api-di-lapangan-tegalega-dan-stilasi-bandung-lautan-api_169.jpeg?w=650&q=90) |
Pada 12 Oktober 1945, pasukan Inggris dari Brigade MacDonald tiba di Bandung. Mereka ingin menguasai kota ini untuk dijadikan markas strategis militer. Mereka menuntut agar semua senjata api yang dirampas dari tentara Belanda, dikembalikan. Selain itu, tawanan Belanda yang baru saja dibebaskan kembali berulah dan melancarkan propaganda. Rakyat Indonesia diperingatkan agar meletakkan senjata dan menyerahkannya kepada Sekutu. Pihak Indonesia tidak menggubris ultimatum tersebut. Angkatan perang RI merespons dengan melakukan penyerangan terhadap markas–markas Sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger yang menjadi markas besar Sekutu, pada malam tanggal 24 November 1945. Pada 27 November 1945, Kolonel MacDonald selaku panglima perang Sekutu sekali lagi menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat, Mr. Datuk Djamin, agar rakyat dan tentara segera mengosongkan wilayah Bandung Utara. Peringatan yang berlaku sampai tanggal 29 November 1945 pukul 12.00 harus dipenuhi. Jika tidak, maka Sekutu akan bertindak keras. Ultimatum kedua itu pun tidak digubris sama sekali. Beberapa pertempuran terjadi di Bandung Utara. Pos-pos Sekutu di Bandung menjadi sasaran penyerbuan.
Tanggal 17 Maret 1946, Panglima Tertinggi AFNEI di Jakarta, Letnan Jenderal Montagu Stopford, memperingatkan kepada Soetan Sjahrir selaku Perdana Menteri RI agar militer Indonesia segera meninggalkan Bandung Selatan sampai radius 11 kilometer dari pusat kota. Hanya pemerintah sipil, polisi, dan penduduk sipil yang diperbolehkan tinggal. Menindaklanjuti ultimatum tersebut, pada 24 Maret 1946 pukul 10.00, Tentara Republik Indonesia (TRI) di bawah pimpinan Kolonel A.H. Nasution memutuskan untuk membumihanguskan Bandung. Rakyat mulai diungsikan. Sebagian besar bergerak dari selatan rel kereta api ke arah selatan sejauh 11 kilometer. Gelombang pengungsian semakin membesar setelah matahari tenggelam.
Pembumihangusan Bandung pun dimulai. Warga yang hendak meninggalkan rumah membakarnya terlebih dahulu. Pasukan TRI punya rencana yang lebih besar lagi. TRI merencanakan pembakaran total pada 24 Maret 1945 pukul 24.00, namun rencana ini tidak berjalan mulus karena pada pukul 20.00 dinamit pertama telah meledak di Gedung Indische Restaurant. Lantaran tidak sesuai rencana, pasukan TRI melanjutkan aksinya dengan meledakkan gedung-gedung dan membakar rumah-rumah warga di Bandung Utara. Malam itu, Bandung terbakar dan peristiwa itu kemudian dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.
Peristiwa ini menjadi sumber inspirasi bagi Ismail Marzuki untuk menciptakan lagu berjudul “Halo-Halo Bandung”. Sebuah lagu yang menggambarkan semangat perjuangan masyarakat Bandung dalam peristiwa tersebut. Beberapa tokoh penting dalam peristiwa Bandung Lautan Api adalah: Kolonel Abdul Haris Nasution Sebagai Komandan Divisi III yang menyampaikan hasil musyawarah pada 23 Maret 1946. Beliau juga memerintahkan proses evakuasi warga Bandung. Beikut tokoh di balik peristiwa Bandung Lautan Api.
a. Mohammad Toha
Merupakan komandan pejuang dalam Bandung Lautan Api. Ia diberi misi untuk menghancurkan amunisi dan senjata milik Sekutu di gudang senjata
b. Sutan Syahrir dan Abdul Haris Nasoetion
Berperan dalam realisasi operasi "Bumi Hangus" di kota Bandung.
c. Atje Bastaman
Seorang wartawan muda dari Suara Merdeka, yang menuliskan kronologi peristiwa Bandung Lautan Api dalam liputannya.
d. Mayor Rukana
Sebagai Komandan Polisi Militer di Bandung. Rukana merupakan tokoh pencetus ide pembakaran kota Bandung untuk menyelamatkan kota ini dari genggaman Sekutu.
Untuk lebih jelas bagaimana pertempuran 5 hari di Semarang tahun 1945 silahkan menonton video berikut
Penulis : Rifa Irwan Sani, S.Pd., Gr.
Gabung dalam percakapan