Manusia , Ruang dan Waktu dalam Sejarah


Pernahkah kalian menyadari bahwa sejarah tidak bisa lepas dari 3 hal, manusia, ruang dan waktu. Ketiga unsur tersebut menjadi objek sejarah dan tidak bisa di lepaskan.

1. Konsep Manusia dalam Sejarah

Dalam ilmu sejarah, manusia menjadi kajian utama. Manusia memiliki peran penting dalam sejarah yaitu sebagai pelaku yang bias menentukan hita putihnya sebuah peristiwa. Terkadang sejarah melekat tanpa ada sebuah rekayasa sebagai hasil tingkah laku manusia. Sebuah peristiwa yang bemakna sebagai hasil sebuah proses perencanaan atau ketdak sengajaan menjadi tolak ukur apakah peristiwa tersebut di kategorikan sebagai peristiwa sejarah atau peristiwa biasa. Kuntowijoyo menyatakan bahwa sejarah adalah suatu rekonstruksi masa lalu yang sudah disusun oleh komponen-komponen tindakan manusia berupa yang dipikirkan, dilakukan dan diucapkan. Kedudukan manusia dalam sejarah bias sebagai subjek yang menentukan alur peristiwa sejarah atau sebagai objek dalam sejarah yaitu menu sejarah yang dikaji oleh subyek.

Sejarah merupakan pengalaman manusia dan ingatan manusia yang diceritakan. Peran manusia adalah sebagai pembuat sejarah berdasarkan pengalamannya. Manusia adalah penutur sejarah yang membuat cerita sejarah sehingga semakin jelas bahwa manusia adalah sumber sejarah

2. Konsep Ruang dalam Sejarah

Ruang atau konsep spasial adalah tempat terjadinya sebuah peristiwa yang di iringi oleh konsep waktu atau temporal. Aktivitas manusia berjalan bersamaan dengan tempat dan waktu peristiwa. Manusia tidak bisa dilepaskan dari konsep tempat dan waktu karena perjalanan hidup manusia membutuhkan tempat dan beriringan dengan waktu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) ruang adalah sela sela antara dua deret tiang atau sela – sela antara empat tiang ( dibawah kolong rumah ); juga diartikan sebagai rongga yang berbatas atau terlingkung oleh bidang atau juga rongga yang tidak berbatas, tempat segala yang ada.

Berikut ini adalah penjabaran konsep ruang dalam sejarah.

  1. Ruang merupakan tampat terjadinya peristiwa yang melekat dengan waktu.
  2. Ruang dapat di tentukan atau tidak dapat di tentukan tergantung perencanaan 
  3. ruang menitikberatkan pada aspek tempat, di mana peristiwa itu terjadi.


Adapun contoh peristiwa sejarah yang terkair dengan konsep ruang adalah

  1.  Longsor dan banjir bandang terjadi di wilayah Sentani, Jayapura sejak tanggal 16 Maret 2019 
  2. Pemilu di Indonesia tangggal 17 April 2019 mencatat sejarah untuk pertama kalinya memilih Presiden, DPR, DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kota / Kabupaten dalam 1 waktu

3. Konsep Waktu dalam Sejarah

Konsep waktu, dalam ilmu sejarah menurut Kuntowijoyo adalah perkembangan, keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan. Waktu atau konsep tempora memiliki dua makna yaitu makna denotatif yang merupakan satu kesatuan : detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, abad, dan sebagainya. Sedangkan makna konotatif adalah waku sebagai suatu konsep. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) waktu adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung.

Keterkaitan antara waktu dengan peristiwa sejarah meliputi 4 hal berikut :

1) Perkembangan

Perkembangan masyarakat berjalan dari bentuk sederhana menjadi bentuk kompleks atau sempurna . Sebuah perkembangan atau transformasi system yang baru disosialisasikan atau baru di kenal menjadi sebuah system yang biasa dalam masyarakat. Contoh : Perkembangan masyarakat kesukuan menjadi bentuk kerajaan

2) Kesinambungan

Kesinambungan terjadi apabila lembaga-lembaga lama mengilhami system yang baru. Ada nilai nilai yang diambil dari lembaga lama dan di sempurnakan dalam system yang baru sehingga tidak semuanya berganti.Contoh dari Barter menjadi Jual – beli menggunakan uang.

3) Pengulangan

Pengulangan adalah peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau polanya terulang lagi pada masa yang berikutnya, contoh jatuhnya kekuasaan Presiden Soekarno oleh aksi mahasiswa dimana terualng mada masa presiden Soeharto.

4) Perubahan

Perubahan adalah masyarakat mengalami pergeseran dan perkembangan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan ini terjadi akibat pengaruh dari luar. Contohnya, gerakan puritanisme Padri di Sumatera Barat yang menentang kaum Adat yang kolot.

Berikut adalah factor – factor yang mempengaruhi perubahan

I. Faktor Internal
a) Dinamika Penduduk
b) Penemuan baru
c) Konflik dalam masyarakat
d) Pemberontakan atau Revolusi

II. Faktor Eksternal
a) Bencana alam
b) Peperangan
c) Pengaruh budaya lain

Ditulis oleh : Eko Pujiono, S.Pd., S.Kom. (Guru Sejarah SMAN 1 Semarang)